Jumat, 06 Agustus 2010

Festival Jajanan Bango 2010, Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Senayan

One Stop Culinary untuk Foodpacker Jakarta!!! d(^.^)b

Dalam kurun waktu 2008 sampai 2010 duo kriwil memadu kasih, ini adalah kali pertama kami melipir ke Festival Jajanan Bango (FJB). Digadang-gadang sebagai festival makanan terbesar di Jakarta, tak lantas membangkitkan naluri foodpacker Bakpao-Buncit untuk berkuliner di sana. Ada aja halangan untuk ke sana, baru tahun ini jadwal bisa match;) Selain itu, motivasi untuk datang juga terjadi karena seminggu sebelumnya Bakpao berkesempatan mewawancarai Senior Brand Manger Kecap Bango, Memoria Dwi Prasita, untuk diangkat profilnya pada salah satu media cetak khusus ibu dan anak.

Anyway...perjalanan Bakpao-Buncit menuju TKP 3 Juli 2010 silam amat sangat nggak mudah, berhubung di Gelora Bung Karno (GBK) saat itu tengah diselenggarakan beberapa acara lainnya. Sebut saja Pesta Buku Jakarta 2010, Circus International Festival, Jakarta Clothing Expo 2010, bisa bayangin nggak gimana pueeeenuuuuuuuuuhnya area GBK waktu itu? Cari parkir pun susaaaaah banget, untung aja Bakpao-Buncit naik si Ari motor kesayangan, jadi nggak kejebak antrian terlalu lama *Alhamdulillah*.

Ohya, sebelum menjajal ragam kuliner di FJB, duo kriwil (yang sekarang punya julukan baru Mochi *Buncit* dan Kue Bantal *Bakpao*) menyempatkan diri mampir ke Pesta Buku Jakarta. Nah...baru deh setelah puas ngubek-ngubek gerai demi gerai demi mendapat buku impor dengan harga lokal (Bakpao dapet buku Hannibal Rising dari author-nya The Silence of The Lambs-Thomas Harris versi inggris dengan harga Rp. 30.000 saja!!!), Bakpao-Buncit bergegas menuju lokasi FJB.

Kabarnya di 2010 ini FJB memasuki tahun ke 6 penyelenggaraannya loh, dua jempol euy! Hebatnya lagi, meski hari kian sore dan mendung, namun hal itu tak menyurutkan keinginan manusia-manusia Jakarta dan sekitarnya untuk 'menelanjangi' seluk-beluk FJB! Di sisi tengah lokasi, terlihat papan dengan tempelan–tempelan piring bertuliskan 5 jajanan terfavorit pilihan ibu dan keluarga Jakarta, yaitu: sate ayam, nasi goreng, bakso, ikan bakar dan ayam bakar. Kelimanya hadir di FJB bersama dengan lebih dari 100 jajanan pilihan lainnya.

Didorong rasa capek dan lapar, tanpa basa-basi Buncit segera menggandeng Bakpao untuk menelusuri satu per satu booth jajanan yang bertebaran di sana. Banyaknya pilihan kuliner yang dihadirkan benar-benar memanjakan lidah ribuan pengunjung. FJB 2010 juga menghadirkan 7 duta Bango yang telah lulus dalam proses seleksi, menghadirkan Lontong Balap Pak Endut Surabaya, Mie Kocok Mas Edi Cirebon, Bubur Ayam Mang H. Oyo Bandung, Timlo Solo, Pedesan Entog Bang Combat Khas Indramayu, Soto Ahrie Garut dan Mie Sate Memang Ayep Medan.

Beberapa legenda kuliner dari tuan rumah Jakarta juga hadir, antara lain Ketoprak Ciragil, Nasi Goreng Kebon Sirih, Bebek Kaleyo, Iga Sapi Penyet Warung Leko, Soto Kudus Pak Minto, Sate tegal Salim, dan lain-lain.

Perburuan Bakpao-Buncit sempat terhenti sekitar 1 jam lamanya gara-gara derasnya hujan (waaaah...pawangnya kurang canggih nih!). Bukan hanya muka pengunjung yang cemberut karena hujan turun, tapi juga para pedagang di dalam tenda. Sialnya lagi, Bakpao lupa bawa payung jadi terpaksa neduh deh! Perut yang kadung bergejolak minta diisi makanan mau nggak mau membuat Bakpao-Buncit melirik tenda-tenda yang berada tak jauh dari tempat berteduh. Saat itu tenda terdekat hanya Mie Aceh Seulawah dan Ketoprak Ciragil. “Kamu makan Mie Aceh, aku makan Ketoprak buat ganjel perut sementara!” saran Buncit dengan muka memelas menahan lapar. Hujan yang semakin deras menambah sulit para pengunjung untuk mengorder makanan. Mulai dari melambai-lambai, bertepuk tangan, sampai teriak-teriak, Buncit lakukan demi pesanan Mie Aceh Bakpao datang (so sweet, makasih ya Buncitquuu). Meskipun porsinya sedikit dan sedikit bercampur cipratan air hujan, rasa Mie Aceh Seulawah pesanan Bakpao rasanya tak mengecewakan. Ketoprak Ciragil si Buncit konon juga tak kalah enak, ya...intinya kami terpuaskan deh!

Tapi hari belum usai bagi duo kriwil, setelah hujan reda semangat Bakpao-Buncit kembali membara. Mumpung masih ada waktu beberapa jam lagi, banjir akibat hujan pun tak dihiraukan. Beberapa booth sudah bersiap packing karena dagangannya ludes. Akhirnya ada dua kuliner yang menarik perhatian Bakpao-Buncit. Bubur Ayam Mang H. Oyo dari Bandung dan Pedesan Entog Bang Combat asli Indramayu. Excited, itu yang Bakpao rasakan saat memulai suapan bubur super kental (sampai-sampai kalau dibalikkan piringnya, buburnya nggak tumpah loh!). Tapi setelah diecap kok Bakpao mendadak kecewa ya? Rasanya STANDAAAAARRRR, nggak gurih cuma menang kentalnya saja, huuuft!!!

Lain lagi dengan Buncit yang terpuaskan dengan rasa pedesan entog yang cepat sekali ludes berpindah ke perutnya yang tambun. “Enak, entognya! Kuahnya juga pedes banget, mantabh! Aku jadi inget kalau pulang kampung suka dimasakin entog sama Uwa'ku!” celetuk Buncit sambil mengelap keringat yang membasahi mukanya. Range harga seluruh jajanan di FJB berkisar antara Rp. 12.000 – Rp 25.000, cukup terjangkau apalagi diadakannya pada awal bulan, masih tanggal muda cuy! Hehehehehe...

Sebagai dessert, Buncit-Bakpao memilih jajanan murah meriah, es goyang dan es lilin yang maknyooooos segarnya! Overall, Bakpao-Buncit are having so much fun there!! Kaki becek-becekkan, baju dan celana basah, rambut lepek, no problemoooo, yang penting kenyang and senang, hehehehehe...

NB: Bakpao-Buncit salut atas konsistensi Kecap Bango dan PT. Unilever Indonesia dalam melesatrikan kuliner nusantara dengan cara yang menyenangkan seperti ini, keep up the good work!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar