Selasa, 03 Agustus 2010

My Pancake, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan

Saat Makanan Barat 'Selingkuh' dengan Makanan Timur!

Heran deh, kenapa ya Bakpao suka bosan makan nasi berbarengan dengan ngidam untuk menyantap pasta? Sialnya lagi, kejadian tersebut sering datang di saat yang nggak tepat! Contohnya di akhir Juli silam, tepat di tanggal tua banget...nget...nget!:( Tapi, orang sabar disayang Tuhan (itu kali ya istilah yang tepat), karena setelah tertunda beberapa saat dan bersabar sampai waktu gajian tiba akhirnya ngidamnya Bakpao kesampaian!

Sama sekali nggak direncanakan, malam minggu duo kriwil sedang 'beredar' di CiTos (bukan begaaoool ala ABABIL *ABG Labil* tapi dalam rangka beli soft lense-nya si Buncit nih!) dan secara kebetulan lewat di depan sebuah resto bernama My Pancake. Sekilas terlihat deretan tulisan kecil 'Ribs-Pasta-Dessert' di bawah logo resto itu. Spontan Bakpao langsung melotot sejenak lalu memelas ke arah Buncit sambil berkata, “Mauuuu, makan di situ aja, yuuuk!”

Sebagai orang yang cermat (halaaah...cerdas-cermat, Buuu??) dalam memilih tempat makan, tentu si Buncit nggak langsung mengiyakan. Si Buncit sempat bingung dan protes, “Katanya kamu ngidam makan pasta, kok malah ngajakin ke resto pancake sih?” Dengan diiringi 'cengiran gusi' andalan, Bakpao menunjuk papan nama resto sambil menyuruh Buncit membaca tulisan kecil di dalamnya. “Oooowh...ada pastanya toh?” ujar Buncit malu-malu.

Karena seharian itu Bakpao belum makan, dengan cepat masuklah Bakpao-Buncit ke dalam resto bernuansa temaram itu untuk menuntaskan lapar. Oh ya, usut punya usut ternyata pemilik resto yang berdiri akhir tahun 2009 silam ini tak lain adalah dua pesohor Indonesia, Yuni Shara dan Iis Dahlia. Pssst...perkembangan My Pancake tergolong cepat loh, buktinya selain di CiTos dan Grand Indonesia, My Pancake juga sudah membuka gerai terbarunya di Surabaya Town Square, wow!

Berdasarkan taglinenya, dugaan Bakpao saat itu adalah resto ini spesialisasinya bermacam olahan pancake, makanan berbahan dasar iga sapi serta pasta. Namun setelah menelusuri buku menu yang diasodorkan oleh pelayan, akhirnya terkuak bahwa My Pancake tak hanya menyajikan makanan ala Italia, tapi juga ala Korea!

Untuk pasta, konsep yang diusung hampir sama dengan konsep Warung Pasta. Dalam buku menu dijelaskan bahwa jenis pasta dan cara memasaknya diserahkan pada pembeli alias suka-suka kita. Jenis saus yang disediakan untuk olahan pasta cukup beragam, yaitu Oglio-Olio, Tomatoe Sauce, Black Pepper, Carbonarra, Creamy Cajun Salmon, Mushroom and Smooked Beef, Chicken Mushroom and Spinach, dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis pastanya tersedia mulai dari spaghetti, fusilli, fettucini, hingga penne. Pilihan Bakpao saat itu adalah Penne Chicken Mushroom and Spinach (urusan ayamnya sih gampang, tinggal disuapkan aja ke mulut si Buncit, beres deh!).

Si Buncit yang nggak begitu suka pasta tampak bingung menatap menu di depannya. Memanfaatkan kebingungan si Buncit, Bakpao akhirnya memberi saran yang ekstrim, “Udah pesen aja makanan Korea! Nyobain yang belum pernah dimakan, piye?” Dengan tatapan nanar, akhirnya Buncit setuju. Pesan Buncit saat itu cuma satu, tolong cariin menu Korea yang sedikit normal, hehehe. Pilihan pun jatuh pada makanan yang familiar di mata Bakpao, Dolsot Galbi Bibimbap (nasi dengan campuran sayur-sayuran dan irisan daging sapi yang diletakkan dalam hot pot disajikan dengan saus dan kimchi).

Seperti dugaan Bakpao, rasa pastanya sama sekali nggak mengecewakan, uenaaaaak!!! Potongan ayamnya melimpah, saus krimnya gurih tapi nggak bikin eneg, belum lagi lembaran sayur bayam yang masih segar dan crunchy. Langsung bikin Bakpao merasa kuat dan berotot seperti 'Popeye si Pelaut', tuuut...tuuut, hehehehe. Bahkan boleh dibilang kualitas rasa pastanya lebih bagus dibandingkan Warung Pasta (ada harga-ada barang, ada harga tinggi-ada mutu bagus, gitu kata si Buncit). Ini sih sekelas hotel bintang lima, dari kaca mata Bakpao loooh;)

Terus apa kabar dengan makanan Korea yang dipesan si Buncit yaaa? Suapan pertama sampai ke lima, Bakpao perhatikan si Buncit masih lahap menyantap nasi liwet ala Korea itu. Tapi selanjutnya, mata si Buncit mulai memicing, mulutnya mulai berhenti mengunyah dan helaan nafas panjang pun akhirnya terdengar. “Nih, abisin! Aku eneg, nggak doyan!” jujur Buncit sambil memesan air mineral pada pelayan. Yaudah deh, karena takut mubazir, Bakpao mau nggak mau menghabiskan sisa Bibimbap yang lumayan masih banyak itu. Hmmm...menurut Bakpao sih enak, ditmabah dengan kimchi yang rasanya pedas-asam membuat Bakpao nggak eneg. Favorit Bakpao adalah nasi-nasi yang menempel dan yang mulai mengering di dasar hot pot, kriuuk...kriuuk saat digigit, yummmy!!! Satu hal lagi yang Bakpao-Buncit suka adalah size Es Teh Manis yang disajikan lumayan besar, cocok untuk Bakpao yang butuh banyak minum saat makan.

Untuk dessert, Bakpao Buncit hanya memesan satu pancake saja. Kami pesan yang paling spesial, bernama Hot and Fluppy Pancake. Pancake yang diberi topping es krim dengan rasa yang dapat dipilih, pasta coklat, potongan kacang mede, potongan fresh strawberry dan pisang serta sebatang coklat astor ini rasanya maknyoooos. Si Buncit juga setuju kalau pancake yang satu ini cocok sebagai pencuci mulut, apalagi Buncit habis trauma karena merasa salah pesan makanan tadi (maaf yaaa salah kasih saran, hehehe).

Untuk menu pasta yang Bakpao pesan, dihargai Rp. 45.000, sedangkan nasi liwet Korea yang sukses bikin Buncit eneg and mules dibandrol Rp. 39.000 dan pancake unggulannya yang merebut hati Bakpao-Buncit dipatok Rp. 29.000. kritikan Bakpao cuma satu, mbok ya harga minumannya jangan mahal-mahal toh! Masa untuk segelas Ice Lemon Tea pembeli harus merogoh koceh sebesar Rp. 18.000 dan Air Mineral ukuran sedang Rp. 12.000, paling murah adalah Ice Tea yang dihargai Rp. 9.000. Soal rasa dan size makanannya Bakpao sangat puas, setimpal lah dengan harganya yang cenderung mahal. Kalau si Buncit kayaknya nggak sependapat tuh. “Mendingan aku makan nasi liwet sekalian deh! Nggak bikin eneg and mules, huh!” omel si Buncit sepanjang jalan pulang. Hehehehe...maaf yaaaa!;)

Bakpao Recommendation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar