Kamis, 22 Oktober 2009

Sate Kambing dan Tongseng Kambing Toni Cirebon (Jagakarsa, Jakarta Selatan)

Untuk rekomendasi yang satu ini, Buncit benar-benar menulis dari dalam hati dan perut (lebaydotcom). Pasalnya, si Buncit yang penyuka daging-dagingan khususnya sate dan turunannya, merasa sangat terpuaskan dengan rasa yang disodorkan di rumah makan Sate Ubin. Kalau Pak Bondan bilang, Ma'nyuuuuss....Buncit bilang, Mantaaaabh...!!!

tempatnya sendiri nggak terlalu jauh dari stasiun Lenteng Agung atau pasar Lenteng Agung. Dilihat dari pinggir jalan, ada plang yang berukuran nggak begitu besar bertuliskan Sate Toni Cirebon. Rumah makan Sate Ubin memiliki parkir yang cukup luas, dan ruangan yang cukup besar. Kalau mau ngajak teman-teman, lumayan nyaman loch. Tinggal gabungin aja beberapa meja jadi satu, langsung deh makan tuh macem2 masakan sate sekaliang kongkow bareng..

soal masakan, jangan tanya deeeh... Kalau Buncit udah rekomendasiin, pasti dijamin mantaabhhh... Sebagai penikmat sate, Buncit sedikit banyak tau tentang bagaimana membedakan rasa sate yang mantaaabh atau nggak. Beberapa penjual sate yang terbilang 'gagal', bisa dirasakan dari satenya itu. Khusus untuk sate kambing, bau menyengat daging kambing cukup sulit untuk dihilangkan. Apalagi untuk dibuat sate. Penjual sate 'gagal', tercium dari bau daging kambing yang masih menyengat meski sudah dibakar sampai matang (Buncit paling nggak suka nih...). Begitu juga dengan masakan tongseng. Kalau masih tercium aroma kambing yang terlalu menyengat, maka Buncit dengan yakinnya (sambil geleng-geleng kepala tanda sok tau) memvonis penjual sate itu telah mengalami kegagalan.

Selain itu, menurut Buncit, sate kambing yang mantaaabhh itu seharusnya benar-benar pure daging, bukan dicampur dengan banyak gajih atau sejenisnya (kalau dimakan, suka ada yang nempel di dinding mulut atas hiiii...). That's why, Buncit sangat suka dengan sate kambing Ubin. Semua kriteria penjual sate 'gagal' nggak bisa ditemuin di sini.. dengan irisan daging kambing yang cukup tebal, Buncit merasakan daging kambing yang super duper lezat.. Harganya memang sedikit di atas rata-rata sih, Rp 20 ribu per 10 tusuk sate kambing. Tapi Buncit nggak merasa menyesal mengeluarkan uang segitu karena merasa terpuaskan dengan sate kambing yang dihidangkan.

Selain sate kambing, Buncit juga benar-benar terpuaskan dengan tongsengnya.. Irisan daging kambing yang tebal dipadu dengan kuah pedas yang cukup kental, selalu membuat perut ini makin membuncit.. beruntungnya bagi Buncit, karena dapat tambahan beberapa irisan daging kambing yang tentu saja tak bisa dimakan Bakpao (kalau dipikir-pikir, apa enaknya ya jadi vegetarian kalau banyak makanan berdaging lezat begini..hehehe). Harganya pun cukup terjangkau kok, cuma Rp 18 ribu, Buncit udah bisa pulang dengan perut yang makin membesar.. Benar-benar mantaaabhh...

Buncit Recommendation..

1 komentar:

  1. try Sate Giyo @ rawamangun,,, samping gedung bea cukai rawamangun,, ga nyesel dehh,,,

    BalasHapus